Wow... IHSG bergerak ANOMALI terhadap Dow Jones dan Regional. Terutama saham grup Bakrie kena tekanan hebat sehingga menyeret IHSG ke area merah. Dalam situasi begini pertanyaan yang paling banyak diajukan oleh trader... beli BUMI di 3100 musti Cut-Loss (CL) ga ya? ... atau lebih parah lagi, ada yang dari 8000 masih dikekepi. Sebaliknya, kalau indeks sedang ijo royo royo... udah cuan nih...! dijual ga ya? (Profit Taking-PT) dst...dst... Nah, repotnya... abis di CL ternyata besoknya rebound atau kadang langsung abis CL langsung rebound. Giliran ragu CL, nyungsep terus kebawah. Abis Profit Taking (PT), malah terbang. Giliran dibiarin malah nyungsep. Capeeee deh...!!!
Akibatnya... FREKUENSI TRADING BERTAMBAH, tapi saldo malah berkurang. Kalaupun bertambah karena situasi sedang kondusif, tidak terlalu signifikan dibandingkan penguatan indeks.
Dan... ada yang sekalinya prediksi tepat dan Cuan... merasa happy sekali.
So, apakah ada yang mengalami kejadian seperti diatas?
GOOD NEWS nya buat yang merasa senasib..... YUP..!!! hampir semua termasuk saya sudah mengalami kejadian serupa. Jadi, Anda bukanlah trader yang "bermasalah atau bernasib buruk atau ada yang bilang, koq selalu mengambil keputusan salah...". Hanya, Anda adalah Trader biasa "just like you and me".
Kebanyakan, hanya pengalaman yang dapat meyakinkan seorang Trader menentukan Trading Style mana yang tepat dan nyaman diterapkan. Sangat langka saya menemui seorang Trader yang langsung menerapkan "Money-Management (MM) dan Trade Management (TM)" dari awal. Biasanya setelah coba sana sini, dengan Day Trading.... Cut-Loss dan Buy pakai Feeling, News atau Rumors, pake Indikator Canggih, kombinasi dari puluhan indikator.... dsb., DAN SETELAH CAPE dengan pengalaman diatas yang hasilnya kurang optimal, bahkan negatif, maka barulah terjadi perubahan dengan penerapan MM dan TM.
Dan hasilnya... market mau bergerak bagaimana ya NGIKUT AJA....! tidak bingung dan tidak terombang ambing volatilitas market. Jika MM dan TM dijalankan secara konsekwen, maka hasilnya bisa dilihat dalam saldo portofolio. Dan bukan main saham secara "GAMBLING" yang "Untung atau Buntung".
Sebagai contoh, misalnya BUMI. Secara TA saya pilih Level di 2625 untuk Stop. Jadi, jika saya punya BUMI, maka sebelum level 2625 tersentuh, maka tidak ada pemikiran apakah "sekarang harus CL atau tidak?" karena keputusan hanya dilakukan jika 2625 tersentuh. Dan hal ini menyebabkan faktor EMOSI sebagai MUSUH UTAMA Trader akan terkontrol. Sangat mudah untuk bicara atau menulis "Emosi adalah Musuh Utama Trader" karena di setiap literatur atau forum diskusi selalu disebutkan dan juga berdasarkan pengalaman pribadi. Yang susah itu, bagaimana PENERAPANNYA.
Begitu juga dengan misalnya INCO yang dari kemarin sudah ditentukan KAPAN ENTRY dan KAPAN EXIT kalau ternyata salah prediksi. Dengan begitu Trading jadi Santai, Nyaman dan yang paling penting.... PROFIT jika market mengijinkan.
Coba saja amati Trading Plan dibawah dan kita lihat dalam 1 bulan bagaimana hasilnya.
Trading Plan hari ini (Kamis) disesuaikan dengan risk masing masing (lihat Risk Profile Table):
AALI: SL di 20100 - sudah dalam posisi DONE
ITMG: SL di 22700 - sudah dalam posisi DONE
INCO: SL di 4025 - sudah dalam posisi DONE
ELSA: SL 335 - sudah dalam posisi DONE
DEWA: SL 195 - sudah dalam posisi DONE
Gorengan: (Volume harus besar) - nah, yang ini watch aja dulu..... high risk..! tapi jg high gain..!
ASRI: buy di 118, SL di 112
ASIA: buy jika tembus 160, SL di 148
BKSL: BOW, SL di 118
CPRO: BOW, SL 76
HITS: BOW, SL 550
JPRS: BOW, SL 265
KAEF: BOW, SL 139
SULI: BOW, SL 490
TMPI: BOW, SL 113
TRUB: BOW, SL 154
Sudah Done: (porto minggu ini)
DEWA: done di 215
LSIP: done di 7550
INCO: done di 4150.
No comments:
Post a Comment
Komentar dan Pertanyaan