Friday, September 10, 2010

Prediksi Target Buy dan Target Profit Taking




Ternyata untuk memaparkan bagaimana menentukan Target Profit Taking atau Entry dalam tulisan tidak mudah disebabkan keterbatasan visual dan komunikasi.

Disini faktornya cukup komplex dan hanya bisa seutuhnya dijelaskan dengan simulasi dan diskusi yang intensiv.

Tapi tetap saya coba untuk memberikan inspirasi dan untuk diperdalam sendiri dengan latihan yang cukup.

Dengan pengetahuan Teknikal Analisa yang sudah lumayan dan latihan simulasi sendiri pasti juga bisa dipahami.

Untuk mampu menentukan Profit Taking Target, kita harus memahami kondisi pergerakan saham yang pada prinsipnya mempunyai 3 karakter:


1. Uptrend
Visual: Support dan resistance yang naik terus.
Entry: Koreksi di Fibonacci 38-62%
Exit Strategy:
Target Profit 1 di High sebelumnya (dengan bantuan Stochastic)
Target Profit 2 di Fibonacci Extension 100%
Stop Loss di 1-2 point dari lowest sebelumnya (dengan bantuan Stochastic)

2. Sideways – fase distribusi atau akumulasi (tidak disarankan milih saham begini, tapi jika secara history dan indikator sudah bottom, karakter begini merupakan fase sebelum rebound kembali)
Visual-> support dan resistance cenderung dikisaran harga yang hampir sama dan range yang sempit.
Entry di harga Support
Target Profit di resistance
Stop Loss di Support - 1/2 point

3. Downtrend (hanya untuk bottom fishing karena short selling tidak bisa dan untuk yang nekad dan punya jiwa gambling yang tinggi).
Visual-> kebalikan dari uptrend, support dan resistance turun terus.
Entry: Jika ada tanda tanda reversal dengan bantuan indikator (mis. Stochastic, Candlestick, Volume).
Target Profit: lihat no. 1 jika sudah rebound
Stop Loss: lihat no. 1 juga.

Tools:

1 Pemahaman tentang apa yang terjadi dalam stock market (siklus saham, trading psikologi dsb.)

2 Indikator (stochastic)

3 Mengenali Pattern dan wave (fibonacci, elliot wave)

4 Candlestick, Volume


Beberapa Case Study:
Perhatikan stochastic (urutan dari atas kebawah: daily, weekly dan monthly), kapan pergerakan saham downtrend, sideways dan uptrend.
- Kenapa daily stochastic yang sudah oversold dan bullish ternyata hasilnya mengecewakan

- Kenapa bisa terjadi lower low dan lower high (downtrend) dan higher high dan higher low (uptrend)

- Coba dengan melatih target Profit Taking atau Buy setelah bisa mengenali kondisi sahamnya (bullish, sideways, downtrend).

- Coba juga melihat pattern yang dengan bantuan stochastic.

Semoga berguna, jika ada komentar atau pertanyaan ... monggo....

No comments:

Post a Comment

Komentar dan Pertanyaan