Friday, October 2, 2009

Menentukan Stop Loss Level (05-10-2009)


Kriteria Stop Loss yang bijak: tidak mudah tersentuh oleh gelombang naik turunnya harga, namun mampu mendeteksi down-trend dari suatu saham, sehingga tidak terseret masuk jurang jika ada CRASH. Tabel diatas juga dilengkapi dengan penerapan MONEY MANAGEMENT dengan prinsip sangat sederhana tapi sangat membantu dalam praktek trading. Sebagai contoh, jika total kapital untuk investasi/trading 100 juta dan max Loss yang masih bisa kita tolerir adalah 3%, maka jika LOSS untuk setiap kontrak (setiap saham) adalah max 3 juta. Dihitung dengan batas Stop-Loss maka dapat ditentukan maksimal LOT yang kita beli, sehingga jika ternyata batas SL tersentuh dan Loss, maka jumlah Loss tidak lebih dari 3% dari total kapital. Kelihatannya sangat sederhana namun dalam trading sehari hari sangat penting karena berhubungan dengan mengontrol EMOSI dalam trading yang merupakan musuh utama trader.

Untuk memilih saham harus dilihat apakah saham tersebut masih dalam UPTREND. Batasan Stop Loss (SL) harus di adjust jika chart baru terbentuk (Trailing Stop).
Perlu diperhatikan, hanya dipilih saham yang sudah ada tanda tanda reversal, bukan yang sedang down-trend (dilihat dari Stochastic). Jika terjadi rebound, maka SL akan makin jauh dan kemungkinan tersentuh semakin kecil. SL akan di adjust (trailing Stop) jika informasi market yang ditunjukkan melalui Stochastic memberikan signal pembalikan lagi.

No comments:

Post a Comment

Komentar dan Pertanyaan